Jumat, 13 Agustus 2010

Keistimewaan Iridoid

Jensen C. Jarakae, penemu puluhan paten Tahitian Noni mengidentifikasi dua iridoid noni yang paling dominan yakni asam deasetilasperulosida (DAA) dan asam asperulosida (AA). Keduanya dilaporkan dapat mereduksi kerusakan DNA secara in vitro. Sebagaimana bahan dasar Tahitian Noni telah diteliti mampu memproteksi DNA manusia. Kemampuan memproteksi DNA menunjukkan keistimewaan iridoid noni sebagai perisai terhadap serangan berbagai macam penyakit apapun hingga pada level DNA, terutamayang diawali oleh mutagenesis dan karsinogenesis. Fakta ini selaras dengan fungsi proteksi iridoid bagi tanaman obat.


Keistimewaan DAA dan AA tersebut berbeda dengan aktivitas antioksidan superfruit, yang secara sepihak diklaim kekuatannya mampu mengalahkan antioksidan noni. Padahal, antioksidan superfruit belum tentu mampu memproteksi DNA manusia. Bahkan sebaliknya superfruit seperti acai dilaporkan memicu aktivitasmutagenik. Lantas kenapa aktivitas antioksidan noni superior? Jawabannya karena produk-produk superfruit tidak memiliki iridoid seperti DAA dan AA pada noni di atas. Superfruit yang menjadi kompetitorTAHITIAN NONI hanya mengandalkan antioksidan dan flavanoid atau karotenoid. Dari sini jelas keistimewaan iridoid noni tidak akan dimiliki oleh superfruitkarena strukturnya saja sudah berbeda, apalagi khasiatnya. Risetnya pun tidak sekuat pembuktian ilmiah TAHITIAN NONI. Dan perlu diingat, noni juga memiliki flavanoid dan karotenoid dengan aktivitas antioksidan yang khas, tetapi superfruit tidak memiliki iridoid.



Ada yang luput dari para kompetitor noni diatas, bahwasanya flavanoid dan karotenoid akan menurun khasiatnya selama pemrosesan dan penyimpanan.Artinya, kehebatan antioksidan superfruit itu hanya akan signifikan bila dikonsumsi langsung dalam bentuk buah segar. Artinya, dari pada anda membeli jus superfruit dengan harga yang mahal, lebih baik anda membeli buah jeruk segar yang jauh lebih murah untuk anda konsumsi.


Sementara iridoid TAHITIAN NONI dijamin kestabilannya, sebagaimana efikasinya yang tidak berkurang sedikitpun bahkan setelah melewati proses pasteurisasi dan disimpan selama lebih dari 2 tahun. Asam deasetilasperulosida (DAA) noni merupakan siklopenta-(c)-piran monoterpenoid, mampu memproteksi DNA, dan sangat stabil diproduksi.


\
Sumber : Ia' Orana Vol. 32 - Agustus 2010 Print this post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar